Selasa, 03 Juli 2012

again and again,you can call me fool for that


Dari pertama kali aku tau kamu dari sahabatku yang jadi temen baru sekelas kamu, entah kenapa aku selalu tertarik dengan nama kamu. Aneh, aku bahkan jarang banget liat kamu tapi nggak jarang aku nanyain tentang kamu ke sahabatku. Dan sejak itu aku tau kita punya kesukaan yang sama. Akhirnya kita ketemu di situasi yang sama, di ruangan yang sama untuk dua tahun ke depan. Mungkin karena setiap hari ketemu, tiap hari bercanda, aku duduk di bangku yang nggak jauh dari kamu secara nggak sengaja aku jadi sering merhatiin kamu, merhatiin apa yang ada di diri kamu, apa yang sedang kamu lakuin, gimana keadaan kamu setiap hari. Aku pengin deketin kamu, tapi saat itu aku nggak tau pasti seperti apa kamu yang sebenernya. Semuanya masih baik-baik aja di mataku.
Aku akhirnya ngeberaniin diri buat nyoba deketin kamu dengan ngomongin hal-hal yang sama-sama kita suka. Setelah itu aku ngerasa punya temen cowok yang bisa aku ajak cerita di sms (walaupun aku tau kadang kamu ngerasa terganggu sama sms-sms ku itu), dulu masih sering wall to wall sama komen di status fb, suka saling ngeledekin. Jujur aku seneng banget, meskipun aku mulai menyadari ada sebuah perasaan yang berbeda tapi saat itu aku masih bisa lepas bersikap di depan kamu tanpa canggung.. Jadi saat itu aku yakin kamu sama sekali nggak tau gimana sebenernya perasaan aku ke kamu.
Pas kamu nggak masuk aku khawatir, aku kira kamu sakit karena kecapekan tapi 3 hari selanjutnya kamu nggak juga masuk. Kalau aja kamu tau, bahkan lagi-lagi aku nggak nyadar kalo aku sering ngelirik ke bangku kamu, aku baru sadar akan hal itu waktu temen sebangkuku negur aku kenapa ngeliatin ke tempat duduk kamu melulu. Aku khawatir, di beberapa catatanku aku berkali-kali berdoa biar kamu cepet sembuh dan bisa ada lagi di kelas ketawa-ketawa bareng temen-temen lagi. Dan lagi-lagi kamu nggak akan pernah tau kalau aku mencemaskan keadaan kamu, aku care sama kamu.
Dan selanjutnya aku mulai menyadari ada seseorang juga yang sedang berusaha mendekati kamu. Aku nggak tau kenapa ini semua bisa terjadi, tanpa pernah tau awalnya semakin lama aku dekat dengan gadis yang juga mencoba mendekatimu itu. Dia mulai menceritakan banyak hal tentang hubungannya denganmu, tentang semua isi sms.mu ke dia. Dan aku nggak bisa melakukan apa pun walaupun aku tau seharusnya aku menghindar. Aku nggak pernah tau apakah dia sengaja menceritakan itu karena dia tau perasaanku ke kamu atau enggak. Aku nggak pernah tau apa niatnya ngelakuin hal-hal yang kadang membuat seperti pecahan kaca kecil yang menggores banyak luka tapi aku selalu pandai dalam bersikap di depannya. Aku ceria, aku tertawa, aku bahkan sering menggodanya dengan menyangkutkan dia sama kamu. Dan lagi-lagi kamu nggak pernah tau bagaimana aku selalu bertahan ketika ada orang lain juga punya perasaan yang sama ke kamu seperti aku.
 Aku akui dia jauh lebih agresif, tapi sebelumnya aku nggak nyangka kalau gadis itu begitu egois. Kalau gadis itu tau gimana perasaan aku ke kamu nggak seharusnya dia cerita banyak hal tentang kedekatannya sama kamu. Bahkan satu dari sms-nya dari kamu yang bikin aku sedih adalah ketika kamu mengajukan sebuah permintaan sama dia untuk mencoba menjalin sebuah komitmen. Dan lagi-lagi kamu nggak pernah tau aku menangis karena itu.
Saat ini, detik ini aku tau siapa kamu yang sebenernya. Aku sadar dari awal kalo aku nggak akan pernah bisa sama kamu. Sekarang ini kamu bukan lagi sama gadis itu dan apalagi sama aku, nggak. Kamu udah bisa sama cewek yang lain lagi. Hebat banget ya kamu, kamu jago banget mainin hati cewek yang berusaha baik buat kamu, yang selalu care sama kamu. Kamu hebat bisa ngasih harapan-harapan itu dan selanjutnya pergi gitu aja. Aku tau aku nggak pernah bisa bilang tentang semua ini sama kamu karena memang saat gadis itu mulai bercerita tentang kedekatan kalian, aku mulai menarik diri menjauh dan nggak mau buat nyoba deket lagi ke kamu. Tanpa kamu sadari bukan cuma aku yang kamu bikin sakit, kamu juga udah nyakitin gadis yang udah ngerasa berarti banget buat kamu. Dan lagi-lagi kamu nggak pernah tau ada yang tersakiti karena sikap kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar