Selasa, 27 Maret 2012

SKIZOFRENIA

                Minggu lalu tuh gue dapet tugas suruh nyari materi yang ada kaitannya sama gangguan jiwa. Nah, nggak tau kenapa ada salah satu jenis ganggua jiwa yang bikin gue tertarik sama yang namanya Schyzophrenia syndrome. Abis itu gue googling deh apa itu sindrom skizofrenia itu. Nih gue share dikit buat kalian.
Pengertian Skizofrenia
                Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu Skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan frenia yang arinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari,2003). Dewasa ini ilmu kedokteran mengalami kemajuan yang pesat dengan ditemukannya mekanisme terjadinya skizofrenia dan obat-obatan anti-skizofrenia, sehingga penderita skizofrenia dapat pulih kembali dan dapat kembali menjalani kehidupan yang normal.

Gejala Skizofrenia
Skizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala. Kombinasi kejadian dan tingkat keparahan pun berbeda berdasarkan individu masing-masing. Gejala-gejalanya dapat terjadi kapan saja. Pada pria biasanya timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an, sedangkan pada wanita, usia 20-an atau awal 30-an. Skizofrenia dapat mempengaruhi cara berpikir, perasaan dan tingkah laku. Dokter membedakan gejala skizofrenia dalam tiga kategori sebagai berikut : 

Gejala positif, terdiri dari :
- Delusi/waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk akal. Contohnya berpikir bahwa dia selalu diawasi lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia orang terkenal, berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-pesan tertentu, memiliki keyakinan agama yang berlebihan.
- Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebagian penderita, mendengar suara/ bisikan bersifat menghibur atau tidak menakutkan. Sedangkan yanng lainnya mungkin menganggap suara/bisikan tersebut bersifat negatif/ buruk atau memberikan perintah tertentu.
- Pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti, percaya ada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya diculik/ dibawa ke planet lain.

Gejala negatif :
- Motivasi rendah (low motivation). Penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan. Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitan melakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun tidur dan membersihkan rumah.
- Menarik diri dari masyarakat (social with drawal). Penderita akan kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa terisolasi.

Gejala kognitif
- Mengalami problema dengan perhatian dan ingatan. Pikiran mudah kacau sehingga tidak bisa mendengarkan musik/ menonton televisi lebih dari beberapa menit,sulit mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.
- Tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca, menonton televisi dari awal hingga selesai, sulit mengingat/ mempelajari sesuatu yang baru.
- Miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang lambat. Misalnya saat mengatakan sesuatu dan lupa apa yang telah diucapkan, perlu usaha keras untuk
melakukannya.

Bagaimana gejala- gejala skizofrenia terjadi ?
Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak. Pada otak terjadi proses penyampaian pesan secara kimiawi (neurotransmitter) yang akan meneruskan pesan sekitar otak. Pada penderita skizofrenia, produksi neurotransmitter-dopamin- berlebihan, sedangkan kadar dopamin tersebut berperan penting pada perasaan senang dan pengalaman mood yang berbeda. Bila kadar dopamin tidak seimbang & berlebihan atau kurang penderita dapat mengalami gejala positif dan negatif seperti yang disebutkan di atas.
Penyebab ketidakseimbangan dopamin ini masih belum diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Pada kenyataannya, awal terjadinya skizofrenia kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut.
Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya skizofrenia, antara lain: sejarah keluarga, tumbuh kembang ditengah-tengah kota, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stres yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan.


            Nah, sekarang sedikit kebuka wawasan tentang apa itu skizofrenia kan? Gue nyiba ngangkat tema ini gara-garanya gue sempat menemukan salah satu gejala positif yang ada pada diri gue, yaitu halusinasi. Masih ingat Panda? Baca postingan gue yang awal-awal. Semua tentang Panda. Dia tidak nyata. Hanya aku yang menghadirkannnya jadi nyata untuk mengisi hari-hariku. Hal ini dikarenakan gue ingat banget tuh jamanan gue kecil gue bukan anak yang gampang berbaur dengan temen-temen gue. Dan cenderung menarik diri dari pergaulan. Kalo inget aku jaman dulu tuh rasanya sendu banget deh, udah kemana-mana sendiri, nggak ada temen. Nggak bias ketawa riang kaya anak-anak cewek yang suka teriak-teriak itu. Gitu deh. Dan aku menghadirkan Panda ya karena aku ngerasa kalo duniaku terlalu sepi. Semacam perasaan ketakutan nggak diterima kalo aku gabung di tengah-tengah mereka. Tapi Alhamdulillah sekarang sih udah enggak. Udah banyak temennya. Hihi.
            Untuk menindaklanjuti kecurigaanku, gue beraniin diri deh nanya ke dosen psikologi klinis gue. Ternyata gue dapet sedikit pencerahan, pemirsah! Ternyata ya permasalahan mendasar dari skizofrenia ini dikarenakan kadar dopamine dalam otak yang tidak seimbang. Jadi keadaaan ini didapatkan seseorang sejak dia lahir. Akan tetapi gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita skizofrenia ini dapat terlihat sejak kecil maupun semasa sudah beranjak dewasa. Faktor pengaruh lingkungan bukan salah satu penyebabnya, akan tetapi hanya menambah atau memperparah keadaan seorang penderita skizofrenia. Nah, penderita skizofrenia ini sendiri sulit diidentifikasi karena tidak ada perbedaan secara biologi dengan manusia secara normal. Begitu.
            Kekhawatiran gue pun lenyap, haha. Karena skizofrenia itu nggak bias bedain yang mana nyata dan khayalan, sedangkan gue tau banget kalo Panda itu adalah khayalan gue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar