Jumat, 30 Maret 2012

No worry, I'm okay :')

Bodohnya diriku merendahkan harga diri dengan memohon seseorang untuk mau jadi teman baikku. Semua ketulusan yang aku rasa telah aku berikan seperti teranggap hanya angin lalu yang sama sekali tidak berarti. Aku nggak ngerti, bukan karena nggak nggak mau ngerti apa yang sebenernya dia sedang rasakan atau apa yang sebenernya dia minta dari sikap dan perilakuku, tapi dia nggak mau ngomong. Aku cuma bisa menghargainya. Ya, tapi kalau boleh jujur. Waktu-waktu kebersamaan yang lalu itu terlalu banyak dan berharga kalau hanya untuk ditangisi seperti ini. Aku akan tetap menyayangimu. Kalaupun kamu nganggep aku "terlalu" atau "berlebihan", nggak papa. Itu tidak akan merubah semuanya. :')
No worry. I'm okay :')

Selasa, 27 Maret 2012

SKIZOFRENIA

                Minggu lalu tuh gue dapet tugas suruh nyari materi yang ada kaitannya sama gangguan jiwa. Nah, nggak tau kenapa ada salah satu jenis ganggua jiwa yang bikin gue tertarik sama yang namanya Schyzophrenia syndrome. Abis itu gue googling deh apa itu sindrom skizofrenia itu. Nih gue share dikit buat kalian.
Pengertian Skizofrenia
                Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu Skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan frenia yang arinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari,2003). Dewasa ini ilmu kedokteran mengalami kemajuan yang pesat dengan ditemukannya mekanisme terjadinya skizofrenia dan obat-obatan anti-skizofrenia, sehingga penderita skizofrenia dapat pulih kembali dan dapat kembali menjalani kehidupan yang normal.

Gejala Skizofrenia
Skizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala. Kombinasi kejadian dan tingkat keparahan pun berbeda berdasarkan individu masing-masing. Gejala-gejalanya dapat terjadi kapan saja. Pada pria biasanya timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an, sedangkan pada wanita, usia 20-an atau awal 30-an. Skizofrenia dapat mempengaruhi cara berpikir, perasaan dan tingkah laku. Dokter membedakan gejala skizofrenia dalam tiga kategori sebagai berikut : 

Gejala positif, terdiri dari :
- Delusi/waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk akal. Contohnya berpikir bahwa dia selalu diawasi lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia orang terkenal, berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-pesan tertentu, memiliki keyakinan agama yang berlebihan.
- Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebagian penderita, mendengar suara/ bisikan bersifat menghibur atau tidak menakutkan. Sedangkan yanng lainnya mungkin menganggap suara/bisikan tersebut bersifat negatif/ buruk atau memberikan perintah tertentu.
- Pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti, percaya ada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya diculik/ dibawa ke planet lain.

Gejala negatif :
- Motivasi rendah (low motivation). Penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan. Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitan melakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun tidur dan membersihkan rumah.
- Menarik diri dari masyarakat (social with drawal). Penderita akan kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa terisolasi.

Gejala kognitif
- Mengalami problema dengan perhatian dan ingatan. Pikiran mudah kacau sehingga tidak bisa mendengarkan musik/ menonton televisi lebih dari beberapa menit,sulit mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.
- Tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca, menonton televisi dari awal hingga selesai, sulit mengingat/ mempelajari sesuatu yang baru.
- Miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang lambat. Misalnya saat mengatakan sesuatu dan lupa apa yang telah diucapkan, perlu usaha keras untuk
melakukannya.

Bagaimana gejala- gejala skizofrenia terjadi ?
Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak. Pada otak terjadi proses penyampaian pesan secara kimiawi (neurotransmitter) yang akan meneruskan pesan sekitar otak. Pada penderita skizofrenia, produksi neurotransmitter-dopamin- berlebihan, sedangkan kadar dopamin tersebut berperan penting pada perasaan senang dan pengalaman mood yang berbeda. Bila kadar dopamin tidak seimbang & berlebihan atau kurang penderita dapat mengalami gejala positif dan negatif seperti yang disebutkan di atas.
Penyebab ketidakseimbangan dopamin ini masih belum diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Pada kenyataannya, awal terjadinya skizofrenia kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut.
Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya skizofrenia, antara lain: sejarah keluarga, tumbuh kembang ditengah-tengah kota, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stres yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan.


            Nah, sekarang sedikit kebuka wawasan tentang apa itu skizofrenia kan? Gue nyiba ngangkat tema ini gara-garanya gue sempat menemukan salah satu gejala positif yang ada pada diri gue, yaitu halusinasi. Masih ingat Panda? Baca postingan gue yang awal-awal. Semua tentang Panda. Dia tidak nyata. Hanya aku yang menghadirkannnya jadi nyata untuk mengisi hari-hariku. Hal ini dikarenakan gue ingat banget tuh jamanan gue kecil gue bukan anak yang gampang berbaur dengan temen-temen gue. Dan cenderung menarik diri dari pergaulan. Kalo inget aku jaman dulu tuh rasanya sendu banget deh, udah kemana-mana sendiri, nggak ada temen. Nggak bias ketawa riang kaya anak-anak cewek yang suka teriak-teriak itu. Gitu deh. Dan aku menghadirkan Panda ya karena aku ngerasa kalo duniaku terlalu sepi. Semacam perasaan ketakutan nggak diterima kalo aku gabung di tengah-tengah mereka. Tapi Alhamdulillah sekarang sih udah enggak. Udah banyak temennya. Hihi.
            Untuk menindaklanjuti kecurigaanku, gue beraniin diri deh nanya ke dosen psikologi klinis gue. Ternyata gue dapet sedikit pencerahan, pemirsah! Ternyata ya permasalahan mendasar dari skizofrenia ini dikarenakan kadar dopamine dalam otak yang tidak seimbang. Jadi keadaaan ini didapatkan seseorang sejak dia lahir. Akan tetapi gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita skizofrenia ini dapat terlihat sejak kecil maupun semasa sudah beranjak dewasa. Faktor pengaruh lingkungan bukan salah satu penyebabnya, akan tetapi hanya menambah atau memperparah keadaan seorang penderita skizofrenia. Nah, penderita skizofrenia ini sendiri sulit diidentifikasi karena tidak ada perbedaan secara biologi dengan manusia secara normal. Begitu.
            Kekhawatiran gue pun lenyap, haha. Karena skizofrenia itu nggak bias bedain yang mana nyata dan khayalan, sedangkan gue tau banget kalo Panda itu adalah khayalan gue.

Senin, 26 Maret 2012

*tes tes satu dua tiga*

haduuuuh gue bingung, sebelah mana kalo mau ganti font biar agak imut dikit gitu tampilan postingan di blog gue inih. daritadi nguplek nggak bisa-bisa =.=

unfollow and block

                Oke, ini malam selasa dan gue masih melek pada jam 22:22. Dan nggak tau  kenapa ini bias terjadi sama gue,padahal biasanya abis sholat Isya’ gue udah berkelana dalam mimpi. Haha pura-pura lupa, kan seharian ini gue udah tidur siang,hahaha *evil laugh*. Besok hari kedua UTS gue. Kalian tau mata kuliah apa yang diujikan? Audiologi dan Linguistik. Lengkap sudah kesempurnaan hidup gue. Yang namanya audiologi itu handoutnya sejigrok dan seharian ini nggak selembar pun gue sentuh. Ditambah setiap kuliah itu dosen neranginnya kaya kereta api, ih pokoknya diragukan banget deh integritas dan kredibilitasannya. #shit! ngomong apa gue barusan. Apalagi linguistic. Haduhhhh gue benci banget hafalan. Gue haus dengan angka-angka. Gue lebih suka ngitung, semuanya serba pasti kalo disuruh hafalan ya kenyataannya gue jawabnya ngarang kalo kepepet nggak inget.
Oke. Beralih dari kefrustasian gue ngadepin UTS, gue inget kalo gue ternyata masih punya blog yang belakangan sepi karena gue tinggalin. Haha sebenernya banyak banget kejadian lucu, konyol, sedih , kocak yang pengin gue share ke blog gue tercinta dan satu-satunya ini. Tapi berhubung di otak saya sedang terjadi kebuntuan, ya udah akhirnya blog ini terbengkalai untuk sementara waktu. Dan akhirnya gue dapet hidayah dari Yang Maha Kuasa karena udah diingetin kalo gue masih punya blog dan harapan jangan sampai blog gue ini mati kaya blog-blog gue yang sebelumnya pernah ada.
*fiuh* malem ini abis baca sebuah tweet dari temen gue, frontal banget. Isinya pernyatan entah dia kecewa atau marah atau nggak terima kalo gue unfollow sama gue block twitternya. Jujur banget gue emang lagi nggak enak mood sama orang itu. Gue pengin aja agak jaga jarak nggak gangguin dia lagi. Ya, berhubung dia udah punya cewek dan ceweknya itu cemburu karena dia dan gue sering smsan. Meskipun temen gue ini ngakunya nggak papa kalo kita tetep smsan, toh bukan berarti ceweknya itu ngelarang dia buat smsan sama temen-temen cewek termasuk gue. Tapi kan kalo kaya gini kejadiannya jadi gue yang harus tau diri. Si cewek jelas-jelas bilang kalo dia jealous. Ya udah mau nggak mau ya gue ambil tindakan buat sedikit ngejauh dari dia. Padahal kalo gue smsan sama dia tuh, dia cerita mulu tentang ceweknya, curhat gitu. Ya udah sih buat gue nggak masalah juga. Yang penting gue nggak punya niat jelek atau perasaan apa pun sama dia. Tulus gue kalo temenan mah.
Oke? Tenang boy, sekarang gue udah unlock dan follow lo lagi. Seneng nggak lo? Haha. :D