Rabu, 13 November 2013

TWENTY



Tuhan, terima kasih untuk 20 tahun yang sangat berarti. 20 tahun yang telah merubah hidupku menjadi jauh lebih baik meskipun aku tetap sering merasa sepi karena belum mampu mengenalmu lebih dekat. Aku merasa bahwa di perubahan usiaku dari 19 tahun menginjak 20 tahun, Engkau mengajarkanku banyak hal. Tentang bagaimana sebuah keikhlasan menerima jalan cerita yang Kau sampaikan lewat rentetan kejadian yang sangat menyakitkan. Namun, di balik itu semua aku yakin bahwa selalu ada makna dan pelajaran yang harus aku ambil. Engkau sampaikan melalui kejadian yang membuatku selalu menangis dan hampir menyerah. Aku tau Engkau sedang menguatkanku dan mencoba memberitahukan padaku bahwa kebahagiaan tidaklah didapat dengan cuma-cuma. Kau selalu mengganti setiap butir air mata ini dengan untaian senyuman yang terurai penuh rasa ikhlas, lepas dan tanpa beban. Terima kasih Tuhan telah memberikanku sepasang malaikat yang selalu menyayangiku sepenuh hati, tanpa kenal lelah dan bosan mereka selalu menjagaku, menyebutkan namaku dalam setiap untaian doa mereka, meminta agar supaya aku menjadi hamba yang patuh pada Mu. Mereka yang tiada henti membanggakan mutiara kecil mereka ini yang sebenarnya belum mampu melakukan yang terbaik untuk membuat mereka cukup bangga. Bahwa aku tidak sehebat yang mereka inginkan. Namun satu janjiku bahwa aku tidak akan mengecewakan mereka, sekecil apa pun kesalahan itu.mereka sangat berharga bagiku, Tuhan. Jaga dan lindungi mereka, limpahkanlah kehidupan mereka dengan rahmat dan kasih sayangmu ya Tuhan. Berikanlah rezeki yang barokah untuk kecukupan hidup kami. Hanya mereka yang aku miliki satu-satunya ketika aku merasa tidak ada lagi tempat yang aman bagiku untuk berlindung, bahkan ketika seluruh dunia membenciku dan merendahkanku mereka tetap merangkulku dan mengatakan bahwa aku mutiara terbaik yang mereka punya. Jangan sakiti mereka ya Tuhan, mereka telah mengorbankan banyak hal untukku, maka bantulah aku untuk mengikhlaskan diri memberikan kebahagiaan untuk mereka.
Terima kasih telah memberikanku teman-teman yang selalu menjagaku, membuatku lupa bagaimana cara menangis ketika bersama mereka. Terima kasih telah memberi kami jiwa yang begitu besar untuk mengambil hikmah dan bahan instrospeksi diri demi menjadi pribadi yang lebih tabah. Rasa sakit yang ada dalam diri kami sepenuhnya kami serahkan kepadamu ya Tuhan karena Engkaulah yang Maha Pemaaf. Maafkanlah hati kecil kami yang mudah terhasut bisikan setan sehingga membuat kami lupa bahwa kami memiliki Engkau yang Maha Tahu. Engkau tau dalam benak kami tidak pernah ada secuil pun rasa ingin menyakiti pada mantan teman-teman kami itu, kami pun tidak tahu apa salah yang telah kami lakukan sehingga mereka begitu membenci kami. Tapi bagi kami Tuhan, itu cukup memberikan kami banyak pelajaran, bahwa kami yang tidak sempurna ini hanyalah manusia yang kerap melakukan kesalahan. Mungkin ada sikap kami yang tidak berkenan di hati mantan teman-teman kami tersebut maka maafkanlah, beritahu mereka bahwa mereka tetap saudara kami yang pernah mengukir senyum dan mengindahkan hari-hari kami. Mereka tetap punya arti bagi kami, karena tanpa mereka kami masih anak kecil yang begitu polos dan bodoh, namun berkat mereka kini kami begitu elegan mendewasakan diri, menata kehidupan kami dalam menyikapi sebuah hubungan pertemanan.
Terima kasih sudah mempercayakanku pada malaikat-malaikat bernama sahabat yang sungguh baik hati dan tanpa kenal waktu selalu menyayangiku. Yang dengan kesediaan dan ketulusan hatinya berkenan meluangkan kasih sayang atas nama persahabatan. Teman-teman dari SD sampai sekarang yang masih setia mengucapkan selamat ulang tahun di setiap pertambahan usiaku. Yang tidak pernah bosan membuatku terharu saat mereka ingatkan aku bahwa aku berharga bagi mereka. Yang selalu membuat hal yang sederhana menjadi terkesan lebih istimewa karena datangnya dari mereka. Terima kasih ya semuanya.
Tuhan, terima kasih untuk keberadaan teman-temanku, si Sipit, si Hidung Kecil dan si Betis Besar dengan segala kebodohan dan kekonyolan yang mereka bawa membuatku menyadari bahwa hidup ini begitu bermakna dengan kehadiran mereka. Mereka yang tidak pernah lelah menguatkanku saat aku merasa aku begitu lemah dan membutuhkan tempat untuk bersandar. Jangan ambil mereka ya Tuhan dari hidupku, aku tidak pernah menginginkan hal buruk itu kembali terjadi dalam hidupku, jaga dan lindungi mereka ya Tuhan. Sampaikan rasa maafku karena selalu merepotkan mereka dengan celotehan-celotehan yang tidak penting tentang kekuranganku dan ketidakmampuanku akan sesuatu hal. Maaf sering menyakiti mereka dengan perkataan-perkataan yang tidak seharusnya aku sampaikan. Maaf atas rasa dengki dan iri hati yang ada dalam benakku terhadap beberapa sisi kehidupan mereka. Maaf membuat kalian bingung bagaimana caranya menanggapi kebodohanku ini. Maaf karena sering nebeng di kos kalian sampe larut malam. Maaf aku belum bisa menjadi cukup cantik dan langsing untuk jadi teman kalian, hehe. Dan maaf sampe sekarang aku masih jomblo dan sangat sensitif. Maaf yah.
Terima kasih juga untuk teman baruku yang sempat mengisi hari-hariku beberapa bulan terakhir. Terima kasih banyak ya untuk semuanya. Aku tidak perlu menunggu sampai 3 bulan untuk tau seberapa berharga diriku untukmu. Aku cukup mengerti dan sadar diri. Terima kasih ya.
Terima kasih untuk teman-teman se-organisasiku yang telah mengajariku banyak hal, tentang tanggung jawab, tentang bagaimana menjaga hubungan antar personal dan professional yang semestinya. Terima kasih atas pengabaian yang sempat membuatku merasa tidak berarti di antara kalian, namun kalian begitu solid dan membuatku enggan mundur dari kalian, bersama kalian aku bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga yang tidak akan aku dapatkan nanti di tempat lain. Terima kasih atas tugas proposal, surat-menyurat, dan lpj yang tidak juga membuatku cepat kurus tapi malah membuatku semakin gendut, hehe. Terima kasih ya.
Terima kasih Tuhan yang senantiasa memberikanku kesempatan untuk memperbaiki diri. Terimakasih semuanya atas kebahagiaan yang telah kalian bagi bersamaku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar