Mungkin postingan ini agak telat moment-nya.
Beberapa minggu yang lalu sempat gencar aku ditanyai oleh teman-temanku apakah
aku akan ikut SNMPTN lagi. Ya, lagi. Untuk yang kedua kalinya. Jujur dari lubuk
hati, saat itu aku juga sedang ada masalah dengan temanku, jadi ketika itu
keinginan untuk keluar dari kuliahku yang sekarang ini semakin kuat. Entah
kenapa Tuhan pertemukan aku dengan banyak sekali alasan agar aku
mempertimbangkan kembali keberadaanku di jurusanku ini. Banyak dari temanku
yang memutuskan untuk ikut lagi. Mungkin mereka juga tidak jauh berbeda
denganku, belum bisa menemukan passion dan merasa nyaman di jurusan yang sudah
mereka jalani setahun ini. Dari awal memasuki masa perkuliahan, aku sudah
tanamkan baik-baik bahwa aku akan mencoba ikut SNMPTN lagi tahun depan. pada
tempat yang seharusnya bisa membuatku nyaman dan bahagia. Dimana di tempat itu
aku temukan apa yang aku mau. Aku muak dengan segala materi yang sudah aku
pelajari. Hafalan yang menumpuk, sedangkan aku sangat mencintai angka. Aku bahkan
udah bikin planning buat belajar soal-soal SNMPTN. Aku bela-belain minjem
soal-soal IPS dari temenku karena aku mau ambil jurusan IPS. Bener-bener
banting setir. Ditambah dengan semangat teman-teman seangkatanku yang masih mau
berusaha lagi di tahun ini. Aku merasa aku tidak sendirian.
Aku kuliah di tempat yang tidak
banyak orang tau, baik jurusannya maupun perguruan tingginya. Orang memandangku
sebelah mata, aku akui yang aku jalani ini sangatlah tidak presticious dan bisa
mengundang mereka yang memperhatikan dengan decak kagum. Aku tidak di perguruan
tinggi negeri,hanya politeknik kesehatan. Yang orang tau pekerjaanku nantinya
hanyalah mengurusi anak-anak bisu dan tuli. Mengajarkan dengan bahasa isyarat
seperti orang bodoh. Mereka tau apa?! Kalau aku bisa, pengen rasanya narik itu
mulut mereka dan robek pada saat itu juga.
Aku melangkah bukan tanpa
pertimbangan. Orang lain mengatakan aku plin-plan, atau menyerah sebelum
berperang. Dulu aku gencar pengin ikut SNMPTN lagi, nyatanya aku tidak lakukan
itu. Terdengar seperti seorang pegecut. Tapi saat ini aku mencoba "meneguhkan" langkahku. Dengan alasan dan pertimbangan yang hanya aku dan Tuhanku yang tau akan hal itu. Jujur, aku salut dengan teman-teman yang mau berusaha
memperjuangkan lagi apa yang sebetulnya mereka inginkan, tidak sepertiku yang
menyerah pada keadaan. Bukan sepertiku yang merasa bahagia dengan apa yang aku
jalani sementara ada keinginan lain untuk keluar.
Aku sudah lama mengubur hal ini. Aku
tau Tuhanku Maha Baik. Aku yakin dan percaya keputusan apa yang telah aku buat
tidak akan berakhir sia-sia. Biarlah aku tetap dengan almamater ini, se-nggak
ada harganya bagaimanapun orang memandangku, aku tau kesungguhanku akan tetap
berbuah. Untuk saat ini aku hanya membutuhkan motivasi dari orang-orang yang menyayangiku.
Aku hanya butuh support, aku mencari sesuatu yang bisa membuatku untuk tetap
bertahan. Aku tau Tuhanku Maha Adil. Ketika aku menerima untuk tetap
melanjutkan kuliah di sini, toh aku tidak berdiam diri. Aku membangun apa yang
aku benar-benar ingin capai. Sedikit demi sedikit. Satu per satu.
Terlalu sering aku menangisi
kenapa aku tidak bisa masuk universitas favorit dan juga jurusan yang aku
inginkan. Sudah banyak air mata yang aku keluarkan untuk sekedar penyesalan
bahwa keadanku di kuliahku sekarang ini tak ada harganya di mata orang banyak. Ayah
dan ibuku pun seakan tak mau tau. Ya, ini hidupku tapi setidaknya aku butuh
rengkuhan hangat mereka untuk sekedar menguatkanku.
Dan kini, aku dituntut untuk
dewasa. Aku bukan lagi anak kecil yang selalu memaksakan keadaan untuk
mendapatkan apa yang dia mau. Aku sudah gadis sekarang ini, saatnya berbenah
diri dan menekan ego bahwa bahagia belum tentu ada pada sesuatu yang aku mau. Aku
tau bahwa setiap hari aku menemukan alasan untuk tinggal. Bukan untuk berhenti.
Bukan berarti tidak melakukan apa pun. Bukan berarti aku pasrah dengan keadaan.
Aku punya banyak mimpi, dan masuk universitas negeri dan jurusan yang aku
inginkan adalah salah satunya. Ketika satu hal mimpiku belum dapat aku penuhi,
aku tau aku mesih belum menemukan sesuatu yang benar-benar harus kau fokuskan
dan tekuni. Aku sedang mencari satu diantaranya. Tuhanku yang Maha Baik
memberiku talenta yang luar biasa. Aku yakin dan percaya Tuhanku selalu ada
bersamaku untuk menunjukkan kemana aku harus melangkah. I choose to STAY!